Meruntuhkan Dominasi Honda

https://pbs.twimg.com/media/B0SdzIQIAAAttdE.jpg:large

All Yamaha Podium. They’re getting stronger as the season comes to an end. (courtesy of @MotoRaceFeed

Separuh pertama musim 2014 di ajang balapan motor paling populer sejagat raya, MotoGP, menampilkan betapa dominannya Honda dengan dua pembalap berbakat yang dimilikinya, Marc Marquez dan Dani Pedrosa. Keduanya tidak pernah berhenti menorehkan kemenangan demi kemenangan di setiap sirkuit yang disinggahi oleh ajang tersebut. Nama pertama yang disebutkan bahkan berhasil mencatatkan rekor sembilan kemenangan berturut-turut sebelum akhirnya masa rehat paruh musim tiba.

Honda punya Sang Fenomenal Marc Marquez yang ditopang dengan motor yang nyaris sempurna, begitu biasa orang-orang bilang jika berbicara mengenai betapa Honda mendominasi semua pabrikan yang berlaga di ajang tersebut. Pemuda Spanyol yang satu itu memang ajaib. Nyalinya membalap tidak gentar dihadapkan oleh apapun. Dirinya seperti terlahir tanpa rasa takut dan bakat membalap yang selalu berjalan beiringan. Banyak orang yang memprediksi dirinya bakal lama mendominasi ajang tersebut.

Namun yang terjadi setelah paruh musim seolah menampik prediksi bahwa Honda dengan Marc Marquez-nya akan berjaya dari awal musim hingga seri berakhir di Valencia. Marquez memang memenangi dua balapan awal setelah paruh kedua musim dimulai, tapi apa yang terjadi selanjutnya tidak ada yang pernah menyangka. Muka Honda masih bisa diselamatkan di Brno berkat kemenangan Dani Pedrosa setelah Marquez terpuruk dan bahkan tidak bisa mengejar pembalap tiga terdepan. Meski seri Silverstone yang datang setelah Brno kembali dimenangkan oleh Marquez dengan Hondanya, namun itu terakhir kalinya dia memenangkan balapan. Marquez bahkan membuat beberapa kesalahan yang membuat dirinya terlempar dari sepuluh besar. Pun begitu dengan Pedrosa, dirinya hanya bisa berjaya di Brno setelah 16 seri berjalan .

Lantas siapa yang berhasil menekan Honda dan para pembalapnya ke titik terendah mental mereka? Siapa lagi jika bukan rival terberat Honda, Yamaha. Dengan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi yang tidak pernah berhenti berkeyakinan bahwa dominasi Honda bisa diruntuhkan, akhirnya Yamaha memenangi empat balapan terakhir secara beruntun. Soal motor mereka masih jelas kalah dengan Honda, namun kesabaran dan determinasi yang ditunjukan Lorenzo dan Rossi membuat hal yang sebelumnya dirasa mustahil menjadi kenyataan.

Rossi memenangkan balapan setelah berhasil mengatasi tekanan dari Marquez di Misano. Lantas Lorenzo menggantikan posisinya di Aragon yang balapannya diberi predikat balapan paling dramatis di musim ini lantaran keegoisan para pembalap Repsol Honda yang begitu ngotot untuk tetap mengendarai motor mereka yang hanya menggunakan ban kering di trek yang diguyur hujan. Harapan Marquez untuk mengunci gelar juara di ‘rumah’ sendiri pun kandas bersamaan dengan tergelincirnya motor yang dikendarainya.

Lorenzo kembali memenangkan balapan keduanya secara beruntun musim ini dengan berhasil melewati garis akhir pertama kali di Motegi. Kali ini Marquez tidak melakukan kesalahan. Untuk itu dirinya berhak menggelar pesta untuk menyambut gelar juara dunia keduanya setelah finish di belakang Lorenzo. Rossi berhasil menggenapi kemenangan tim Yamaha empat kali secara beruntun setelah Marquez yang sudah memimpin balapan dengan gap yang cukup jauh tiba-tiba saja tergelincir menuju gravel. Dirinya mencoba bangkit, tetapi komponen motornya tidak mengizinkannya untuk kembali bertarung di jalanan. Marquez tidak melanjutkan balapan dan menyerahkan kepemimpinannya begitu saja pada Rossi yang tepat berada di belakangnya. Setelah sebelumnya Pedrosa mengalami hari yang kurang baik (terpuruk di posisi 9 setelah start dan tertabrak Andrea Iannone dari belakang sehingga motornya mengalami kerusakan), Yamaha jelas memenangkan segalanya di Philip Island.

Bukan hanya Yamaha yang menunjukan perkembangan sebetulnya. Ducati juga menunjukan beberapa penampilan impresif di sesi latihan bebas, kualifikasi, dan balapan. Beberapa kali Iannone dan Andrea Dovizioso menempati grid terdepan pasca kualifikasi. Hanya saja pembalap mereka belum cukup tangguh untuk melawan Yamaha, terlebih Honda.

Meski juara dunia kelas MotoGP sudah terlebih dahulu dinobatkan, dua seri penutup yang akan di jalani oleh masing-masing dari mereka akan menjadi ajang pertaruhan untuk membuktikan apakah Honda masih bisa mempertahankan dominasi yang mereka dapat sejak awal seri, atau mereka akan dikudeta oleh Yamaha yang semakin konsisten? Apakah Ducati bisa setidaknya mengganggu persaingan kedua pabrikan besar yang sedang sengit tersebut? Selamat menanti dua seri berikutnya.

4 thoughts on “Meruntuhkan Dominasi Honda

  1. Kalau menurut ane, kok honda masih unggul ya, walau kadang kala kalah juga. Tapi kalau dilihat performa selama balapan, selisih honda-yamaha-ducati itu sangat sedikit sekali dan lebih condong honda lebih bagus performa walau cuma dikit sekali jika dibandingkan yang lain

    • Betul Honda memang masih lebih unggul dari segi motor, namun seiring waktu kesalahan-kesalahan kecil yg dibikin pembalapnya justru membuat grafik performa mereka menurun secara keseluruhan. Pandanganku seperti itu semenjak paruh kedua musim ini bergulir.

Leave a reply to apritos Cancel reply